Garuda Berduka.
Garuda sedang berduka. Bukan hanya karena lagu garuda pancasila sudah jarang sekali diperdengarkan, sehingga anak-anak muda tidak mengenalnya lagi. Tapi karena arah perjalanan dan kepakan sayapnya terlihat lelah.
Garuda sedang berduka.Jauh tinggi diatas awan lambeng perkasa itu tak henti menatap sedih menyaksikan manusia mabuk dilanda sejuta badai. Jiwanya resah, hatinya pecah dan fikirannya hangus terbakar nafsu. Keseluruhan raganya terjerumus kedalam lubang jerat galiannya sendiri. Mereka sedang bersuka tia mengulang kesalahan berkali-kali atas kesadarannya sendiri. Garuda berduka karena tidak menyangka, tanahnya dirambah dan terus digerus erosi. butir pasir dan tanahnya yang subur, larut. lalu sekejap berubah bentuk menjadi uap hilang terhembus ketidak pastian dan kesedihan.
Gasuda sedang berduka. Hatinya terluka, badanya tersiksa, kebesarannya terhina dan masa depannya dilumuri kabut kelabu. harapanya yang dulu bulat kuat seperti benang dipintal, sekarang seakan sedang diurai. sosok jiwa perkasa itu tertunduk. Manusiannya terjerumus dirasuki nafsu kebendaan, mereka sedang berpesta, beramai-ramai memecah belah, membuat keutuhan itu terancam berderai seperti kaca jatuh di batu.
Manusia selama ini selalu dalam pelukan alam. Segar seperti daun diselimuti embun. Tapi perlahan perubahan terjadi tidak terasa, banyak dari mereka telah berjalan dibawa keinginan yang tidak ada habisnya. MANUSIA SELALU MEMINTA LEBIH BANYAK, SEHINGGA HARUS MENGGALI LEBIH BANYAK, MEMPRODUKSI LEBIH BANYAK, DAN AKHIRNYA MERUSAK LEBIH CEPAT. Manusia sedang berjalan menyimpang ke tempat yang salah. Tapi taukah dan sadarkah bahwa mereka sedang berbuat salah?
~ GARUDA BERSEDIH; kisah manusia resah (Memed Gunawan) ~
#KonsepAgustusan
#conceptualized by Muhammad Iqbal
#strengthened by Muhammad Ainur Rohman
Garuda sedang berduka. Bukan hanya karena lagu garuda pancasila sudah jarang sekali diperdengarkan, sehingga anak-anak muda tidak mengenalnya lagi. Tapi karena arah perjalanan dan kepakan sayapnya terlihat lelah.
Garuda sedang berduka.Jauh tinggi diatas awan lambeng perkasa itu tak henti menatap sedih menyaksikan manusia mabuk dilanda sejuta badai. Jiwanya resah, hatinya pecah dan fikirannya hangus terbakar nafsu. Keseluruhan raganya terjerumus kedalam lubang jerat galiannya sendiri. Mereka sedang bersuka tia mengulang kesalahan berkali-kali atas kesadarannya sendiri. Garuda berduka karena tidak menyangka, tanahnya dirambah dan terus digerus erosi. butir pasir dan tanahnya yang subur, larut. lalu sekejap berubah bentuk menjadi uap hilang terhembus ketidak pastian dan kesedihan.
Gasuda sedang berduka. Hatinya terluka, badanya tersiksa, kebesarannya terhina dan masa depannya dilumuri kabut kelabu. harapanya yang dulu bulat kuat seperti benang dipintal, sekarang seakan sedang diurai. sosok jiwa perkasa itu tertunduk. Manusiannya terjerumus dirasuki nafsu kebendaan, mereka sedang berpesta, beramai-ramai memecah belah, membuat keutuhan itu terancam berderai seperti kaca jatuh di batu.
Manusia selama ini selalu dalam pelukan alam. Segar seperti daun diselimuti embun. Tapi perlahan perubahan terjadi tidak terasa, banyak dari mereka telah berjalan dibawa keinginan yang tidak ada habisnya. MANUSIA SELALU MEMINTA LEBIH BANYAK, SEHINGGA HARUS MENGGALI LEBIH BANYAK, MEMPRODUKSI LEBIH BANYAK, DAN AKHIRNYA MERUSAK LEBIH CEPAT. Manusia sedang berjalan menyimpang ke tempat yang salah. Tapi taukah dan sadarkah bahwa mereka sedang berbuat salah?
~ GARUDA BERSEDIH; kisah manusia resah (Memed Gunawan) ~
#KonsepAgustusan
#conceptualized by Muhammad Iqbal
#strengthened by Muhammad Ainur Rohman
Comments