(Menghela Nafas; Muhasabah ๐)
____________________
“Selamat hari kamis ๐”. Kata Siapa. Dia tersenyum dan entah kepada siapa.
Di ujung ruangan, ada Rinai yang turut mengulum bibirnya ๐ . Siapa melirik ragu ๐. Barangkali senyum buatan Rinai bukan untuknya. Bisa jadi buku, pena, atau beberapa semut yang merayap di depannya.
“Selamat hari kamis juga!”. Ungkap rinai dari jauh.
Siapa tergopoh ๐ฒ. Lantas menoleh. Ia tak menyangka Rinai membalas ucapannya.
Sedang waktu, selalu bisa menerka dengan tepat.
Dan kita, kalah akurat.
****
Hari kamis selalu memberi kesan berbeda. Ibarat bintang, kamislah ‘kejora’nya.
Saat masih sekolah, detak-detik hari kamis terasa menyenangkan. Karena ujung kegiatan pekan kami ada pada hari itu. Juga moment specta beberapa tahun lalu. Saat bocah ingusan ini nangis sesenggukan ditinggal orangtuanya pulang. Hihihi. ๐
Suasana berangsur membaik sejak hadirnya ‘rindu’. Juga ragam agenda rutin milik bersama yang mengalir begitu saja. Terlebih teman layaknya keluarga. Sedu-sedan sama-sama. Apapun yang bisa membuat kita bahagia, itulah saat-saat bersama.
Sehari-dua hari. Sebulan-dua bulan. Hingga bertahun kita memilin rasa. Tentang perbedaan, tapi beriringan.
๐
Comments