*Meretas bilangan usia*
____________________
"Aku lapar ๐". Keluh Siapa
๐ค Rinai heran. 'Bukankah ini Hari Qurban?'
"Samian ngambil sate se, terus Nakam (balik:makan) ๐"
"Samian ngambil sate se, terus Nakam (balik:makan) ๐"
"Ndak bisaaa ๐"
Rinai makin heran.
"Tinggal makan kok ndak bisa se? ๐"
"Tinggal makan kok ndak bisa se? ๐"
"Aku ndak iso makan dewe an. Hehehe ๐"
"Oo, mau ngajak aku ya? ๐"
"Pd ne ๐คจ"
"Lha pripuun? ๐ ๐ถ"
"Aku ndak iso makan, nek ora mbik konco-konco ๐"
"Aku kan konco samian jugaa ๐". Desak Rinai
"Bukan. Kamu kasihku, Rinaaii ๐ Wkwkw " Rayu Siapa.
"๐ท๐คฎ"
____________________
____________________
๐ 'Meretas bilangan usia' merupakan dogma penikmat nostalgia sebagai penggugah harinya. Dengan 'meretas usia', berarti membiarkan kenangan muncul bersamaan dengan laku siapapun yang bersamannya.
Ketikan melihat 'rekan-rekannya' bermain kelereng, misal, dia akan bilang
"Aku mbien tau dulinan ngunu" (*contoh kecil)
"Aku mbien tau dulinan ngunu" (*contoh kecil)
๐ 'Meretas bilangan usia' bukan berarti tidak tau usia. Dia berusaha belajar bagaimana untuk tangguh. Momentum yang belum sempat dia dapatkan bisa terjadi disana. Berbagai pelajaran berharga dapat terpapar nantinya.
๐ ......
____________________
"Meretas Bilangan Usia"
@affa_esens
Comments