Tau? Mana yang dari hati, dan mana yang manipulasi?'
____________________
Mendapati komentar orang tentang tulisan saya yang kumal, membuat saya senyum-senyum sendiri. 😅
Mendapati komentar orang tentang tulisan saya yang kumal, membuat saya senyum-senyum sendiri. 😅
"Sopose Wan Bidadari sing nggarai awakmu galau terus?🤔" Tanya seorang teman.
"Galau?🙄" Tanyaku balik.
"Nah iku. Puisimu galaaau terus 🤣" Ungkapnya sambil cengingisan.
Aku hanya tertawa, menyelarasinya. Padahal sanjungan angin yang melintas begitu saja, pun akan hilang begitu saja.
Gatal jemari memaksa kepala berperi. Lalu memeras sejuta kenangan dan bernostalgia. Atau setidaknya membungkus fakta serapi mungkin. Sampai-sampai tak tau, mana yang dari hati dan mana yang manipulasi.
😪
#
Benar, perihal penafsiran tulisan memang tergantung pembaca. Bagaimana kita menangkap maksud tulisan, ya itulah yang akan didapatkan. terlepas dari peran penulis.
Ambil contoh puisi ini. Yang merujuk tentang betapa berharganya sebuah kesempatan.
Kisah-kisah yang seharusnya bisa kudengar, turut pergi bersama kesemptan.
Inspira hidup dari sirah masa lalu, turut lenyap bersama dengan lenyapnya kesempatan.
Kisah-kisah yang seharusnya bisa kudengar, turut pergi bersama kesemptan.
Inspira hidup dari sirah masa lalu, turut lenyap bersama dengan lenyapnya kesempatan.
.
Tuan kisah itu telah pergi dari dunia ini.
Lahumulfaatihah....
Tuan kisah itu telah pergi dari dunia ini.
Lahumulfaatihah....
Comments