TA’RIF DAN MANFAAT
FILSAFAT
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengantar Filsafat
Dosen Pengampu:
Zainur
Arifin, M. Pd. I
Oleh:
1. Muhammad Afwan Imamul Muttaqin
2.
Hasbullah
3. Muhammad Zulfi Fanani
4.
Lugina M Ramdan
5.
Muhammad Irham Mabruri
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATAH
(IAI BAFA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Berfikir merupakan hal
yang selalu dilakukan oleh manusia, dan berpikir juga merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah swt kepada kita sebagai manusia. Akal yang
diberikan oleh-Nya merupakan suatu pembeda antara kita dengan makhluk lainnya.
Definisi Filsafat telah
banyak dikemukakan oleh Ilmuan-ilmuan terkemuka. Definisi yang mereka
tenarkanpun berbeda-beda. Meski demikian, perbedaan pendapat bukanlah masalah
besar, karena kita dapat mengambil banyak pelajaran dari ikhtilaf itu.
Filsafat merupakan
suatu upaya agar kita tau segalanya. Mengupas apapun, sebagai lantaran berfikir
yang jelas dan terang tentang seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong
pikiran kita untuk meraih kebenaran yang dapar membawa manusia kepada
pemahaman, dan pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang lebih layak.
Maka dari itu, sedikit
kami akan memaparkan definisi Filsafat juga manfaat mempelajarinya.
B. Rumusan masalah
1.
Apa pengertian Ilmu Filsafat?
2.
Apa Manfaat Ilmu Filsafat?
B. Tujuan masalah
1. Mengetahui Pengertian Ilmu Filsafat.
2. Mengetahui Manfaat Ilmu Filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu Filsafat
Banyak pendapat
mengenain pengertian filsafat. Perbedaan sudut pandang dari para ilmuwan
menjadikan banyaknya perbedaan pengertian filsafat. Secara umum filsafat secara
Bahasa adalah gabungan antara Bahasa arab falsafah dan bahsa inggris Pholosopy.
Sedangkan secara singkat filsafat adalah alam berfikir namun tidak semua
berfikir adalah berfilsafat. Karena berfilsafat adalah berfikir dengan sungguh-sungguh
sampai ke akarnya dan dilakukan secara sistematis[1].
Secara istilah filsafat
merupakan pandangan hidup, yaitu suatu cara pandang seseorang tentang
kehidupannya yang berdasarkan prinsip dan nilai tertentu. Sebuah semboyan
mengatakan nahwa setiap manusia adalah filsuf. Pendapat ini ada benarnya Karena
setiap manusia tentu berfikir. Tapi secara umum pendapat ini kurang tepat
Karena proses berfikir setiap manusia beragam, ada yang bersungguh-sungguh guna
mencari kebenaran dan adapula yang dangkal cara berfikirnya.
Filsuf hanyalah orang
yang memikirkan hakikat sesuatu dengan serius dan mendalam. Jelasnya, filsafat
adalah ahil akal manusia tentang mencari dan memikirkan kebenaran secara
serius. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sunguh-sungguh tentang hakikat segala sesuatu[2].
Berikut beberapa perbedaan poendapat ilmuwan mengenai definisi filsafat:
1. Plato (427 SM- 347SM)
seorang filsuf termasyhur asal Yunani murid Socrates dan guru Aristoteles
mengemukakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segalanya.
2. Aristoteles
(382SM-322SM) mengatakan filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran didalamnya terkandung ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi,
polotik dan estetika.
3. Drs. H. Hasbulloh Bakry
merumuskan ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu secara
mendalam mengenai ketuhanan alam semesta dan manusia dan bagaimana cara
mengetahui hakikat yang paling mendasar sejauh mana akal manusia mampu
melakukan dan bagaimana sikap selanjutnya setelah mengetahui pemahaman tersebut[3].
Manfaat Mempelajari Ilmu Filsafat
Menurut Harold H.
Titus, filsafat adalah upaya untuk memahami alam raya, makna dan nilainya.
Dr. Oemar A. Hosein
mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan
hikmah. Filsafat memberikan kepuasan pada keinginan manusia tentang pengetahuan
yang tersusun dengan tertib berkaitan dengan kebenaran[4].
Radhakrishnan dalam
bukunya, History of Philosophy menyebutkan: Tugas filsafat bukanlah
sekedar mencerminkan semangat masa ketika kita hidupi, melainkan membimbingnya
maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menerapkan nilai, menerapkan tujuan,
menentukan arah dan menuntun pada jalan baru.
Berbeda dengan pendapat
Soemadi Soejabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajam pikiran
maka H. De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi
harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berfilsafat ialah
berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan
pemikiran secara serius. Plato menghendaki kepala negara seharusnya filosuf.
Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan
memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang terdalam,
menemukan sebab terakhir satu penampakkan.
Secara kongkrit manfaat mempelajari filsafat
adalah :
1. Filsafat
menolong dan mendidik,
2. Filsafat
memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
3. Filsafat
memberikan pandangan yang luas
4. Filsafat
merupakan latihan untuk berpikir sendiri
5. Filsafat
memberikan dasar,-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika)
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, Ilmu jiwa,
ilmu mendidik, dan sebagainya.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran
sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun
Metafisika (hakikat keaslian)[5].
BAB
III
KESIMPULAN
§
Secara umum filsafat secara bahasa adalah gabungan antara Bahasa arab
falsafah dan bahsa inggris Pholosopy.
§
Secara istilah filsafat merupakan pandangan hidup, yaitu suatu cara pandang
seseorang tentang kehidupannya yang berdasarkan prinsip dan nilai tertentu.
§ Manfaat mempelajari filsafat adalah :
1.
Filsafat
menolong dan mendidik,
2.
Filsafat
memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
3.
Filsafat
memberikan pandangan yang luas.
4.
Filsafat
merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
5.
Filsafat memberikan
dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk
ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, Ilmu jiwa, ilmu mendidik,
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dodo, Limas. Filsafat Ilmu (Azhar Risalah 2014)1
Poerwantara. Seluk-seluk Filsafat Islam (PT.
Rosda, Bandung, 1988) 1
Mustofa, A.
Filsafat Islam, (CV. Pustaka setia, Bandung 1997)10
Comments