Skip to main content

Catatan Santri

Catatan Kecil Walimatul Ursy
*Catatan kecil dari pengajian Romo KH. Moch Djamaluddin Achmad dalam Walimatul Arush.



* Zaman mbiyen wonten seorang ulama namine Abu Mahsyar
- Wonten pemuda disatu sisi pingin nikah sisi lain takut nikah
- الشبابة جنون والنساء من قبالة الشيطان
* Akhire sumpah “Wallohi aku gak nikah lek gurung nemu wong 100 ahli mauidhoh bab perkawinan (damel nuturi awak e sakdurunge nikah). Akhire muadooos sampk oleh 99, kurang 1 tapi kangelan.
- Banjur, pemuda niku pas bade metu saking omahe sumpah, “Sopo wae seng pertama kali petok bakal tak dadekne ahli mauidhoh nutiri aku”. Lha kok petok wong gendeng.
- Terus diparani kale pemuda niku "Assalamualaikum "
Dijawab dengan fasih "Waalaikumsalam warohmatulloh wa barokatuh”
Si pemuda matur “Pak kulo niki 1 sisi wedi nikah 1 sisi pingin nikah”
Wong gendeng niku wau njawab
 اسال ما يانيك ولا تسال ما يانيم
النساء ثلاثة: واحد لك وواحد عليك وواحد لا لك ‘لا عليك
artine:
1. Wong wadon prawan seng uripe penak
    Lek pinuju ora kepenak,  yowes tak tlatenane ae
2. Rabi wedok rondo anak e akeh,  ngentekno bandamu,  lek wes entek njaluk pegat
3. Rondo tapi gorong due anak.
-"Pak samian iku gendeng tapi kata-kata ne kok mengandung hikmah”
-wong gendeng: “hoo sembrono! aku iki hakim tapi aku gak gelem, akhire macak ngene”.

* Imam Hanafi: “Aku mending mati dari pada dadi Hakim”
* Shohabat Atlaf bin wadaah,  Nabi tanya,  “Kamu sudah beristri? Punya amat? Kamu sehat? Kamu orangnya cukup?” Nabi, “Koe lek gak rabi dadi dulure syaitan!”
* Nabi, “Koe seng paling elek kui seng sampek mati gak nikah”

* Wong lanang seng bahagia/اربع من سعادة المر ء
1. ان تكون زوجته صالحا
2. الصالحة القاءمة بحقوق الله و حقوق الناس
3. واولاده ابرارا وخلطاءه من الصالحين
5. وكان رزقه في بلده

* Cerita 1995, Abah ngaji di jatirogo,  diceritani Kiai Fathur Rohman.
"Dek Djamal, nembe mawon wonten peristiwa  mbongakar kuburan, sedone tahun 71, banjur tahun 95 didudah kok jenazahe jek utuh,  krono ono wong mati nduduk kedek en,  akhire warga sepakat didudah. Ternyata niku janazahe Ibu Baroroh. Amale podo ae,  tapi bedone Bu Baroroh niki ngamalno dawuhe nabi " Ridlone bojo ridlone Pengeran "
- tiap hari nopo mawon sneg ditandangi...

* Syekh Abdul Qodir : “Lek wes dadi manten mangane dijogo,
2.  Kapan wes ketok hamil,  lanang wedok sholat hajat,  rokaat 1 al-kafirun 10x, 2. Al-ikhlas 10x
Pas sujud moco : Sholawat, Subhanalloh, Robbana Atina Fiddunya Hasanah الخ
-terus jabang bayi di fatihai peng 40x
-lek pun lahir pas wetone di pasani ibuk e
Lek udhur nggeh diganteni bapak e.

* Seng paling penting, SAMAWA niku ndak bisa terjadi lek gak nglakoni perkoro 4:
1. Kudu Sabar ojo sok emosi,
- Nabi dawuh: الغضب يزيل العقل
2. Tawaddlu',  yakni lek nyawang bojone ojo sekali-kali nyawang kekurangane tapi sawangen kelebihane.
3. Musyawaroh.
ما خاب من استخر وما ندم من استشر
4. جهاد النفس   Menjaga diri/ menahan diri

* Wong tuo ojo melu-melu rumah tangga
Wong tuo iku, Ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. عن أبي قتادة ، أن أعرابيا قال : يا رسول الله ما تقول في صوم يوم الإثنين ؟ فقال : « ذاك يوم و...

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah m...

'Mbeling'

Ba'da hataman ngaji kilatan. Ramadhan 1439H Mbeling (Bapak Muhammad Zulianto) Tidak selalu dunia-nya santri lurus dan tenang-tenang saja. Bahkan dibanyak waktu, kelokan tajam dan lubang jalan terjal nyantri kerap menguji. Ada saja masalahnya. Mulai ekonomi sampai "mbolos" ngaji. Dari belajar nakal sampai rambut dipetal. Dari nggandol makan di warung sampai nggandol truck di jalanan. Hingga terkena "candu" warung kopi sampai soal asmara antar asrama. Atau bahkan sampai tidak naik kelas. "Mbeling" adalah istilah yang memiliki banyak arti dan sudah membumi di kalangan santri. Apalagi bagi santri yang memang "mbeling". Rasanya memang tidak lengkap jika nyantri hanya melulu lurus mengaji, nderes, setoran dan wetonan. Sekali-kali harus (pernah) mbeling. Ibarat masakan, mbeling adalah bumbu penyedapnya. Dan penyedap tak perlu banyak-banyak. Asal takaranya terukur dan ada resep yang mengarahkan.             Gus Dur ...