Skip to main content

๐Ÿค— Selamat Hari Kamis (9) ๐Ÿค—


(Menghela Nafas; Muhasabah ๐Ÿ˜‘)
____________________

“Selamat hari kamis ๐Ÿ˜”. Kata Siapa. Dia tersenyum dan entah kepada siapa. 

Di ujung ruangan, ada Rinai yang turut mengulum bibirnya ๐Ÿ˜š . Siapa melirik ragu ๐Ÿ™„. Barangkali senyum buatan Rinai bukan untuknya. Bisa jadi buku, pena, atau beberapa semut yang merayap di depannya. 

“Selamat hari kamis juga!”. Ungkap rinai dari jauh. 

Siapa tergopoh ๐Ÿ˜ฒ. Lantas menoleh. Ia tak menyangka Rinai membalas ucapannya. 
Sedang waktu, selalu bisa menerka dengan tepat. 
Dan kita, kalah akurat.

****

Hari kamis selalu memberi kesan berbeda. Ibarat bintang, kamislah ‘kejora’nya. 

Saat masih sekolah, detak-detik hari kamis terasa menyenangkan. Karena ujung kegiatan pekan kami ada pada hari itu. Juga moment specta beberapa tahun lalu. Saat bocah ingusan ini nangis sesenggukan ditinggal orangtuanya pulang. Hihihi. ๐Ÿ˜…

Suasana berangsur membaik sejak hadirnya ‘rindu’. Juga ragam agenda rutin milik bersama yang mengalir begitu saja. Terlebih teman layaknya keluarga. Sedu-sedan sama-sama. Apapun yang bisa membuat kita bahagia, itulah saat-saat bersama. 

Sehari-dua hari. Sebulan-dua bulan. Hingga bertahun kita memilin rasa. Tentang perbedaan, tapi beriringan. 

๐Ÿ˜˜
 — bersama Affa Esens di PP. Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas Jombang.

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. ุนู† ุฃุจูŠ ู‚ุชุงุฏุฉ ، ุฃู† ุฃุนุฑุงุจูŠุง ู‚ุงู„ : ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ูˆู„ ููŠ ุตูˆู… ูŠูˆู… ุงู„ุฅุซู†ูŠู† ؟ ูู‚ุงู„ : « ุฐุงูƒ ูŠูˆู… ูˆู„ุฏุช ู

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinc

Siapa yang Pantas di Salahkan? (Perspektif santri koar)

Pertanyaan lama yang berbunyi “ Siapakah yang pantas disalahkan?” tak lagi berlaku untuk saat ini. Kendati memang ini masalah yang amat berbobot, maka kita harus benar-benar menelaah dengan mata terang. Sejalan dengan negara ini. Birokrasi yang berjalan lunglai, tentu akan menghambat, bahkan menggagalkan tujuan birokrasi tersebut. Ailh-alih terdapat impunitas yang menjadi-jadi. Secara kasat mata, belakangan ini banyak sekali pelaku meling. Mengedepankan urusan pribadinya dan menterlantarkan anak-anak sistim yang diabdinya. Meling! Kekhawatiran mengenai perihal ini tentu saj a berpotensi menjadi leluri. Berakar dalam dan tumbuh besar sehingga sangat sulit dinetralkan. Sebenarnya ini bukan bicara soal sitim yang melulu menjadikan kita bahan percobaan. Tapi lebih mengarah pada birokrasinya yang bobrok! Bagaimana bisa??   Ambil contoh soal rapat terakhir bulan dua, dari 100 yang diundang hanya datang 40 bahkan 30%. Nahas bukan?! Tujuan diadakan rapat tentu mengefaluasi dan me