Skip to main content

Selamat Hari Kamis (13) ๐Ÿค— "Meretas Bilangan Usia"



*Meretas bilangan usia*
____________________
"Aku lapar ๐Ÿ˜ž". Keluh Siapa
๐Ÿค” Rinai heran. 'Bukankah ini Hari Qurban?'
"Samian ngambil sate se, terus Nakam (balik:makan) ๐Ÿ˜"
"Ndak bisaaa ๐Ÿ˜ž"
Rinai makin heran.
"Tinggal makan kok ndak bisa se? ๐Ÿ™„"
"Aku ndak iso makan dewe an. Hehehe ๐Ÿ˜"
"Oo, mau ngajak aku ya? ๐Ÿ˜˜"
"Pd ne ๐Ÿคจ"
"Lha pripuun? ๐Ÿ˜  ๐Ÿ˜ถ"
"Aku ndak iso makan, nek ora mbik konco-konco ๐Ÿ˜"
"Aku kan konco samian jugaa ๐Ÿ™„". Desak Rinai
"Bukan. Kamu kasihku, Rinaaii ๐Ÿ˜˜ Wkwkw " Rayu Siapa.
"๐Ÿ˜ท๐Ÿคฎ"
____________________
๐Ÿ‘‰ 'Meretas bilangan usia' merupakan dogma penikmat nostalgia sebagai penggugah harinya. Dengan 'meretas usia', berarti membiarkan kenangan muncul bersamaan dengan laku siapapun yang bersamannya.
Ketikan melihat 'rekan-rekannya' bermain kelereng, misal, dia akan bilang
"Aku mbien tau dulinan ngunu" (*contoh kecil)
๐Ÿ‘‰ 'Meretas bilangan usia' bukan berarti tidak tau usia. Dia berusaha belajar bagaimana untuk tangguh. Momentum yang belum sempat dia dapatkan bisa terjadi disana. Berbagai pelajaran berharga dapat terpapar nantinya.
๐Ÿ‘‰ ......
____________________

"Meretas Bilangan Usia"
@affa_esens

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. ุนู† ุฃุจูŠ ู‚ุชุงุฏุฉ ، ุฃู† ุฃุนุฑุงุจูŠุง ู‚ุงู„ : ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ูˆู„ ููŠ ุตูˆู… ูŠูˆู… ุงู„ุฅุซู†ูŠู† ؟ ูู‚ุงู„ : « ุฐุงูƒ ูŠูˆู… ูˆู„ุฏุช ู

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinc

Siapa yang Pantas di Salahkan? (Perspektif santri koar)

Pertanyaan lama yang berbunyi “ Siapakah yang pantas disalahkan?” tak lagi berlaku untuk saat ini. Kendati memang ini masalah yang amat berbobot, maka kita harus benar-benar menelaah dengan mata terang. Sejalan dengan negara ini. Birokrasi yang berjalan lunglai, tentu akan menghambat, bahkan menggagalkan tujuan birokrasi tersebut. Ailh-alih terdapat impunitas yang menjadi-jadi. Secara kasat mata, belakangan ini banyak sekali pelaku meling. Mengedepankan urusan pribadinya dan menterlantarkan anak-anak sistim yang diabdinya. Meling! Kekhawatiran mengenai perihal ini tentu saj a berpotensi menjadi leluri. Berakar dalam dan tumbuh besar sehingga sangat sulit dinetralkan. Sebenarnya ini bukan bicara soal sitim yang melulu menjadikan kita bahan percobaan. Tapi lebih mengarah pada birokrasinya yang bobrok! Bagaimana bisa??   Ambil contoh soal rapat terakhir bulan dua, dari 100 yang diundang hanya datang 40 bahkan 30%. Nahas bukan?! Tujuan diadakan rapat tentu mengefaluasi dan me