Nikmatnya Luarbiasa!
Kawan,
Pernahkan kita merasa susah, bingung, ataupun risau saat raga kita menyimpangi aturan?
Pernahkah kita tak enak hati saat diri kita tak bisa berlari?
Bukankah itu suatu anugerah kenikmata yang DIA berikan untuk diri kita lebih baik?
*Cinta, saat aku berlari, KAU serimpung kaki ini, hingga aku menyadari banyak salah dalam diri ini
*Cinta, saat aku termenung, KAU siratkan cahayaMU hingga aku tau BETAPA BERUNTUNGNYA AKU JIKA TUNDUK PADA-MU.
*Cinta, saat aku mulai melangkah, aku merasa kian ter-engah, mungkinkan itu juga anugerah yang KAU suguhkan agar aku tetap mengingatMU?
*Oh Cinta, jika aku berlari
kau serimpung kaki ini,
Jika aku bungkam
Kau suruh aku ceriwis,
Jika aku ceriwis
Kau suruh aku menangis,
Lantas, jika aku bingung
Kau suruh apalahu aku?
*CINTA, kami HAMBA TAK BERDAYA, DAN ENGKAU TIADA TARANYA.
{Tuntun kami menjadi SEPANTASNYA hamba-MU}
~(Affa, 27-05-15)~
Kawan,
Pernahkan kita merasa susah, bingung, ataupun risau saat raga kita menyimpangi aturan?
Pernahkah kita tak enak hati saat diri kita tak bisa berlari?
Bukankah itu suatu anugerah kenikmata yang DIA berikan untuk diri kita lebih baik?
*Cinta, saat aku berlari, KAU serimpung kaki ini, hingga aku menyadari banyak salah dalam diri ini
*Cinta, saat aku termenung, KAU siratkan cahayaMU hingga aku tau BETAPA BERUNTUNGNYA AKU JIKA TUNDUK PADA-MU.
*Cinta, saat aku mulai melangkah, aku merasa kian ter-engah, mungkinkan itu juga anugerah yang KAU suguhkan agar aku tetap mengingatMU?
*Oh Cinta, jika aku berlari
kau serimpung kaki ini,
Jika aku bungkam
Kau suruh aku ceriwis,
Jika aku ceriwis
Kau suruh aku menangis,
Lantas, jika aku bingung
Kau suruh apalahu aku?
*CINTA, kami HAMBA TAK BERDAYA, DAN ENGKAU TIADA TARANYA.
{Tuntun kami menjadi SEPANTASNYA hamba-MU}
~(Affa, 27-05-15)~
Comments