Skip to main content

Selamat Hari Kamis (14) ๐Ÿ˜˜










๐ŸŽถ The Quiet ๐ŸŽถ

_____________________
"Aku pengen tenang ๐Ÿ˜‘". Keluh Rinai.
Siapa tersenyum kecil. ๐Ÿ˜
"Aku tak Pergi aja ya. Pergi yang juauuh. ๐Ÿ˜™"
"Hush! Jangan ngawur ๐Ÿ˜ถ. Semua orang juga pengen tenaang, Rinaai ๐Ÿ‘Š" Tegas Siapa.
"Terus gimana ini? ๐Ÿ˜ซ Aku buingung sama kerjaanku. Mbuleeet ae, ndak selesai-selesai. Belum nanti nek dipaido konco ๐Ÿค" Kesal Rinai.
Siapa tersenyum kecil untuk yang kedua kalinya. ๐Ÿ˜
"Aku jadi ingat pesan Guru kita, Rinai ๐Ÿ˜™. Beliau dawuh; 'Jadi yang pertama, kita itu harus bingung. kalau sudah bingung maka selanjutnya kita akan mencari, mencari dan mencari"
๐Ÿ™„ Begitu ya? ".
"Bener, Rinai kuuu ๐Ÿ˜˜ Semangat yaa ๐Ÿ˜˜๐Ÿค—"

____________________
Hihihi.
Itu dawuh Guru bertahun lalu. Saat kami masih Aliyyah, dan sampai kapanpun. Beliau luar biasa. Pikirannya nakal, tapi mengena. ๐Ÿ˜
*Ngertos siapa Beliau?? ๐Ÿ˜Š

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. ุนู† ุฃุจูŠ ู‚ุชุงุฏุฉ ، ุฃู† ุฃุนุฑุงุจูŠุง ู‚ุงู„ : ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ูˆู„ ููŠ ุตูˆู… ูŠูˆู… ุงู„ุฅุซู†ูŠู† ؟ ูู‚ุงู„ : « ุฐุงูƒ ูŠูˆู… ูˆู„ุฏุช ู

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinc

'Mbeling'

Ba'da hataman ngaji kilatan. Ramadhan 1439H Mbeling (Bapak Muhammad Zulianto) Tidak selalu dunia-nya santri lurus dan tenang-tenang saja. Bahkan dibanyak waktu, kelokan tajam dan lubang jalan terjal nyantri kerap menguji. Ada saja masalahnya. Mulai ekonomi sampai "mbolos" ngaji. Dari belajar nakal sampai rambut dipetal. Dari nggandol makan di warung sampai nggandol truck di jalanan. Hingga terkena "candu" warung kopi sampai soal asmara antar asrama. Atau bahkan sampai tidak naik kelas. "Mbeling" adalah istilah yang memiliki banyak arti dan sudah membumi di kalangan santri. Apalagi bagi santri yang memang "mbeling". Rasanya memang tidak lengkap jika nyantri hanya melulu lurus mengaji, nderes, setoran dan wetonan. Sekali-kali harus (pernah) mbeling. Ibarat masakan, mbeling adalah bumbu penyedapnya. Dan penyedap tak perlu banyak-banyak. Asal takaranya terukur dan ada resep yang mengarahkan.             Gus Dur ketika mon