Tenttang mU
Bagaimana mungkin aku
Bisa menghapus raut wajahmu
Bila di setiap sudut malam jelma
Bayangmu selalu membinar
Di bawah temaramnya purnama
Bagaimana mungkin aku
Bisa menghapus namamu
Sedangkan isyarat fikir ini
Selalu ter ukir indah namamu
Seiring gulirnya sang waktu
Rentaku hanya bisa mendayuh
Pilu di kala menyilamnya sosok
Pelipur lara di dalam tepian
Relung hati yang kian serasa rapuh
Duka lara hati tak mungkin
Ku pungkiri meskipun kerap
Derain air mata selalu mengisak
Ketika hati tak mampu
menyimbabnya
Dengan sebuah pena dan selembar
Kertas ku aksarakan semua bisikan
Sehingga bait-bait puisi selalu
Ku jadikan tempat penampung
Kegundahanku selama ini
Semoga dengan aksaraku ini
Engkau bisa peka terhadap rasa
Sehingga jiwa yang di rundung pilu dapat
Engkau sambangi bersama
Sejuta ribaan kasih sayangmu
Comments