Skip to main content

Sedikit Ilmu (pada pernikahan Ahmad Ja'far Shodiq dan Fauziyah dikediaman Bapak Lintang)

                                               : خمسةوجبت لهم الجنة

Ada 5 orang yang ditetapkan Gusti Allah  masuk surga.
١.المرءة الصالحة المطيعة لزوجها
(Wanita shalihah yang taat pada suaminya)
٢.الولد المطيع لوالديه
(Anak yang taat kepada kedua orangtuanya)
٣.المتوفي طريق مكة
(Orang yang meninggal ketika perjalanan di tanah Makkah)
٤.صاحب الخلق الحسن
(Orang yang memiliki amal baik)
٥.من ءذن في مسجد من مساجد الله ايمانا واحتسابا
(Orang yang adzan dengan niat baik)

#Suatu saat Siti Fatimah datang kepada Kanjeng Nabi, Siti Fatimah Nguwun, air matanya bercucuran. Kanjeng Nabi dawuh: "Ono opo Putri ku Fatimah?"
"Kanjeng Nabi, wau dalu kulo guyon kaleh suami kulo Mas Ali. Banjur kulo ketrucut ngucapaken kalimat ingkang membuat Mas Ali tersinggung. Kulo ajreh dateng pangeran. Banjur kulo nyuwun ridhone, kulo ubengi Mas Ali kados tiang thowaf. Banjur Mas Ali nggujeng, sampun ketingal ridho, tapi kulo tasih ajriiih Dateng pangeran".
"Anakku Fatimah, demi Allah. Andaikan kamu mati sedangkan Ali masih belum meridhoi kamu maka aku tidak akan mensholati mu".
(  لو مت ولم يرضي عليا، لا اصلي عليك)
#Luwih sampurnane imane wong, adalah yang paling bagus budi pekertinya pada isteri, yang paling sayang yang paling halus pada Istrinya.

#مودة ورحمة
Untuk menggapai nya adalah dengan usaha atau campur tangan dari suami dan istri. Menggunakan kata جعل.

Mulane, jejodohan iku kudu nyekeli perkoro 4:

1. Sabar. Ojo sok muring-muring, Ojo sok emosi, sing sabar. Kerono jejodohan iku ora titik cubone.
Kanjeng Nabi dawuh:
الغضب يزيل العقل
Muring-muring iku ngilangno akal.

2. Tawadlu'.

3. Musyawarah. Tentang apa saja. Nggawe Omah musyawarah, nyambut gawe musyawarah. Ojo sekarepe Dewe. Dumeh suami nindak sekarepe Dewe. Musyawarah sampai menemukan kata sepakat. Lek wes sepakat, matur Moro tuane. Banjur njaluk Restu nang Kyaine.

Nek mboten Nemu kata sepakat dos pundi?. Rumah tangga iku Ono seng dadi imam lan Ono makmumnya. Nek ora Nemu kata sepakat, makmume kudu manut imame. Ora iso Nek dadi imam Kabeh.

4. Menjaga diri. (جهادالنفس)
Sak nganteng nggantenge sing Lanang, Nang njobo Sik okeh sing lueh nggantenge.
Sak ayu ayune sing wedok, Nang njobo sek akeh sing lueh ayu.

Papat iki mau jalarane مودةورحمة.

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. عن أبي قتادة ، أن أعرابيا قال : يا رسول الله ما تقول في صوم يوم الإثنين ؟ فقال : « ذاك يوم ولدت ف

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinc

Siapa yang Pantas di Salahkan? (Perspektif santri koar)

Pertanyaan lama yang berbunyi “ Siapakah yang pantas disalahkan?” tak lagi berlaku untuk saat ini. Kendati memang ini masalah yang amat berbobot, maka kita harus benar-benar menelaah dengan mata terang. Sejalan dengan negara ini. Birokrasi yang berjalan lunglai, tentu akan menghambat, bahkan menggagalkan tujuan birokrasi tersebut. Ailh-alih terdapat impunitas yang menjadi-jadi. Secara kasat mata, belakangan ini banyak sekali pelaku meling. Mengedepankan urusan pribadinya dan menterlantarkan anak-anak sistim yang diabdinya. Meling! Kekhawatiran mengenai perihal ini tentu saj a berpotensi menjadi leluri. Berakar dalam dan tumbuh besar sehingga sangat sulit dinetralkan. Sebenarnya ini bukan bicara soal sitim yang melulu menjadikan kita bahan percobaan. Tapi lebih mengarah pada birokrasinya yang bobrok! Bagaimana bisa??   Ambil contoh soal rapat terakhir bulan dua, dari 100 yang diundang hanya datang 40 bahkan 30%. Nahas bukan?! Tujuan diadakan rapat tentu mengefaluasi dan me