Skip to main content

Pesan Seorang Guru

✳ PESAN INDAH DARI SEORANG GURU

Bismillaah..
Assalaamu'alaikum wr. wb...

Sahabatku
yang dicintai Allah swt..

CERDASnya orang yang BERIMAN adalah,
dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat & yang sekejap..
untuk HIDUP yang PANJANG.

Hidup bukan untuk hidup,
tetapi..
hidup untuk Yang Maha Hidup.

Hidup bukan untuk mati,
tapi..
mati itulah untuk hidup...

Kita jangan takut mati,
jangan mencari mati,
jangan lupakan mati,
tapi rindukan mati.
Karena,
mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT....

Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup,
tapi..
mati adalah awal
cerita sebenarnya,
maka..
sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan....

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari.

Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah....

Pertama,
👍TAHAJJUD ....
karena..
kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya

Kedua,
👍Membaca AL-QUR'AN sebelum terbit matahari...
Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia,
sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga,
👍Jangan tinggalkan MASJID terutama di waktu shubuh...
Sebelum melangkah kemanapun...,
langkahkan kaki ke masjid,
karena..
masjid merupakan pusat keberkahan,
bukan karena panggilan muadzin..
tetapi..
panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah

Keempat,
👍Jaga shalat DHUHA
karena..
kunci rezeki terletak pada shalat Dhuha.

Kelima,
👍Jaga SEDEKAH setiap hari...
Allah menyukai orang yang suka bersedekah,
dan..
malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari

Keenam
👍Jaga WUDHU terus menerus..
karena..
Allah menyayangi hamba yang berwudhu...

Kata khalifah Ali bin Abu Thalib,
“Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat,
dan
dijaga oleh malaikat dengan dua doa,
ampuni dosa
dan
sayangi dia ya Allah.”.

Ketujuh,
👍 Amalkan  ISTIGHFAR setiap saat...
Dengan istighfar,
masalah yang terjadi karena dosa kita..,
akan dijauhkan oleh Allah.

Ya Rabb..
Bimbing, mampukan dan ringankan hamba-Mu ini utk bisa mengamalkan ke tujuh sunnah tersebut..
Aamiin..

Semoga bisa..menjalankan mengamalkan tidak hanya menyampaikan

Comments

Popular posts from this blog

HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW

Syi'iran Maulud Nabi Dari KH.M.Djamaluddin Ahmad (Jombang) HUKUM MEMPERINGATI PERAYAAN MAULID NABI SAW Peringatan ( kelahiran nabi ) yang lebih populer dengan ‘’ maulidan ’’ merupakan sebuah tradisi, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Sejak dulu, kaum muslimin  telah melakukan peringatan mauled Nabi Saw. Sedangkan, orang yang  pertama kali melaksanakan ‘’Maulidan’’ adalah Rosulullah Saw. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Imam Muslim. Namun, sebagian orang masih menganggab bahwa peringatan mauled Nabi Saw merupakan perbuatan bid’ah, dengan alasan bahwa Nabi Saw tidak pernah mengajarkan. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw memiliki kebiasaan puasa sunnah senin dan kamis. Ternyata, puasa tersebut memiliki tujuan mulia bagi Nabi Saw, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas kelahirannya. Hal ini terungkap saat salah satu sahabat menanyakan kebiasaan Nabi Saw berpuasa pada hari senin. عن أبي قتادة ، أن أعرابيا قال : يا رسول الله ما تقول في صوم يوم الإثنين ؟ فقال : « ذاك يوم ولدت ف

Karakteristik Ajaran Islam

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Pengantar Islam Dosen Pengampu: Moh. Dliya’ul Chaq. M. HI. Oleh: 1.       Muhammad Zulfi Fanani 2.       Hasbullah 3.       Muhammad Afwan Imamul Muttaqin 4.       Lugina M Ramdan 5.       Muhammad Irham Mabruri INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)  TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinc

Siapa yang Pantas di Salahkan? (Perspektif santri koar)

Pertanyaan lama yang berbunyi “ Siapakah yang pantas disalahkan?” tak lagi berlaku untuk saat ini. Kendati memang ini masalah yang amat berbobot, maka kita harus benar-benar menelaah dengan mata terang. Sejalan dengan negara ini. Birokrasi yang berjalan lunglai, tentu akan menghambat, bahkan menggagalkan tujuan birokrasi tersebut. Ailh-alih terdapat impunitas yang menjadi-jadi. Secara kasat mata, belakangan ini banyak sekali pelaku meling. Mengedepankan urusan pribadinya dan menterlantarkan anak-anak sistim yang diabdinya. Meling! Kekhawatiran mengenai perihal ini tentu saj a berpotensi menjadi leluri. Berakar dalam dan tumbuh besar sehingga sangat sulit dinetralkan. Sebenarnya ini bukan bicara soal sitim yang melulu menjadikan kita bahan percobaan. Tapi lebih mengarah pada birokrasinya yang bobrok! Bagaimana bisa??   Ambil contoh soal rapat terakhir bulan dua, dari 100 yang diundang hanya datang 40 bahkan 30%. Nahas bukan?! Tujuan diadakan rapat tentu mengefaluasi dan me