Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Sejarah Singkat lahirnya Sholawat Wahidiyah

Sejarah Singkat lahirnya Sholawat Wahidiyah Pada awal bulan Juli 1959. Hadlrotus Syekh Al-Mukarrom Romo KH Abdoel Madjid Ma’roef, Pengasuh Pesantren Kedunglo, Desa Bandar Lor, Kota Kediri, menerima “alamat ghoib”- istilah Beliau - dalam keadaan terjaga dan sadar, bukan dalam mimpi. Maksud dan isi alamat ghoib tersebut kurang lebih: “supaya ikut berjuang memperbaiki mental masyarakat lewat jalan bathiniyah”. Sesudah menerima alamat ghoib tersebut Beliau sangat prihatin. Kemudian mencurahkan / memusatkan kekuatan bathiniyah, bermujahadah (istilah Wahidiyah), bermunajat / mendekatkan diri kepada Alloh memohon bagi kesejahteraan ummat masyarakat, terutama perbai-kan mental / akhlaq dan kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi. Do’a-do’a / amalan yang Beliau perbanyak adalah do’a sholawat, seperti Sholawat Badawiyah, Sholawat Nariyah, Sholawat Munjiyat, Sholawat Masis...

Nahdlatul Ulama’, “Rinduku tak ada habisnya!”

Nahdlatul Ulama’, “Rinduku tak ada habisnya!” Kerinduan si penulis pada Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang jumlah pengikutnya terbesar di dunia yang tak lain adalah Nahdlatul Ulama’ (NU) sering kali muncul,bukan muncul dengan tanpa sebab ,melainkan muncul karena ada tanda tanya yang Maha besar di benak si penulis.Baru-baru ini, Film tentang perjuangan para Tokoh NU yang mengangkat judul “Sang Kyai” sudah di luncurkan ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.Film yang mengandung sejarah besar tersebut membuktikan betapa gigihnya para ulama’ dan kalangan pesantren dalam membela agama dan negara nya,meski habis seluruh darah di badan,menguap segenap air mata,mereka akan berdiri tegak demi membela kehormatan agama dan negara.Dan sekalilagi,Kerinduan si penulis pada NU belum terobati sepenuhnya,karena bagaimanapun pemuda NU tidak sepantasnya melupakan sejarah-sejarah Nahdlatul Ulama’ walaupun kemajuan zaman terus menggerus ingatan para pemuda tentang sejarah Nahdlatul Ulam...

MTsN Tambakberas "ADIWIYATA"....

MTsN Tambakberas "ADIWIYATA".... Sekolah Adiwiyata ????       S ekolah adiwiyata adalah Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. , ADIWYATA mempunyai pengertian atau makna : tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya ke...

BIOGRAFI DR. KH. MA. SAHAL MAHFUDZ

BIOGRAFI DR. KH. MA. SAHAL MAHFUDZ Nama lengkap KH. MA. Sahal Mahfudz adalah Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudz bin Abdussalam al-Hajaini lahir di Desa Kajen, Margoyoso Pati pada tanggal 17 Desember 1937. Beliau adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang merupakan ulama kontemporer Indonesia yang disegani karena kehati-hatiannya dalam bersikap dan kedalaman ilmunya dalam memberikan fatwa terhadap masyarakat baik dalam ruang lingkup lokal (masyarakat dan pesantren yang dipimpinnya) dan ruang lingkup nasional. Sebelum orang mengenal Kyai Sahal, orang akan mengenalnya sebagai sosok yang biasa-biasa saja. Dengan penampilan yang sederhana, orang mengira beliau sebagai orang biasa yang tidak punya pengetahuan apapun. Namun ternyata pengetahuan dan kepakaran Kyai Sahal sudah diakui. Salah satu contoh, sosok yang menjadi pengasuh beberapa pesantren ini pernah bergabung dengan institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu menjadi anggota BPPN3 selama 2 period...

KH. MA. SAHAL MAHFUDZ; “KIAI PENCARI MUTIARA”

KH. MA. SAHAL MAHFUDZ; “KIAI PENCARI MUTIARA” Sebagaimana yang terjadi pada kyai pesantren, Kyai Sahal dari Kajen adalah perokok berat. Itu tidak hanya nampak pada rokok yang selalu dipegang dan dihisapnya, tapi juga pada keadaan fisiknya, kurus kering dan tenggorokannya sering terkena batuk. Kebiasaan merugikan ini mungkin datang dari “kebiasaan kiai” untuk sedikit tidur dan berlama-lama dalam keadaan terbangun. Kalau tidak membaca kitab-kitab agama sendirian hingga larut malam, tentu untuk menemui tamu yang mengajak berbincang tentang banyak hal. Belum lagi kedudukan beliau sebagai Sekertaris Syuriah NU Wilayah Jawa Tengah, yang membawa tambahan kerja rutin menerima tamu atau mengikuti rapat yang menghabiskan waktu. Lahir, dibesarkan, dan juga akhirnya menetap di “Desa Pondok” Kajen di Kabupaten Pati -sebuah desa dengan belasan pesantren yang hidup terpisah satu dari yang lain- Kyai Sahal dididik dalam semangat memelihara derajat penguasaan ilmu-ilmu keagamaa...