Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

Guratan Hati

PUISI AKU (2) Apakah ..... Aku adalah aku  ? Aku yang terlihat dengan hal yang tak sama Aku yang dalam fikiran tiap orang berbeda Siapakah aku ? Aku menurut mereka,dia atau kau ..!!? Ataukah aku yang indah dimata dan tak mengindahkan hati ? Hhh..... Yakinkan aku Aku yang bukan Tuhan Aku yang hanya Insan Aku yang memang aku Tak peduli apa kata orang Biarpun hati kian gersang Aku tetaplah aku . .. .. (Afwan Al-awwal )

SANG GURU

SANG GURU Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini. Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Dialah sang guru. Coba cari semua sisi kepahlawanan pada semua pahlawan yang pernah mengisi ruang sejarah. Kumpulkan semuanya. Nanti kau temukan semua itu dalam diri sang guru yang terbaring tenang di hadapanku ini : kebaikan yang berserakan pada seluruh pahlawan menyatu ajek dalam dirinya sendiri. Sendiri pada mulanya ia menyeru. Lalu ada lebih seratur ribu sahabat yang ia tinggalkan saat wafat....

Lelaki di Bola Mata Ibu

Lelaki di Bola Mata Ibu      Lini bersimpuh di depan makam, di antara gerimis yang mulai jatuh. Pohon beringin besar di pinggir makam tak mampu melindungi tubuhnya dari gerimis yang menetes dari celah-celah daunnya yang rapat. Satu persatu pelayat meninggalkan pemakaman. Lini masih terpekur. Tangannya meremas tanah merah basah yang telah menyatu dengan tubuh jenazah. Ia bergidik. Membayangkan ayahnya menggigil di liang lahat. Kedinginan. Kesepian. Ayah, kenapa kau tak menungguku? Batinnya. Tiga jam sebelum keretanya sampai, sang ayah sudah pergi. "Ikhlaskan, Lini..." Ada tangan yang menyentuh pundaknya. Tangan kurus dengan gerakan yang pasti. Tangan tua yang tergurat perjalanan hidup. Tangan seorang ibu. Lini bangkit. Membiarkan tangan itu merangkul pundaknya. "Ayah pergi dengan tenang..." Lini mengangguk, menghela nafas berat. Air mata ibunya terus meleleh. Ia mengeluarkan sapu tangan dari saku baju dan menyeka mata ibunya. Daun garing Kamboja jatuh t...

Pesantren

 APASIH PESANTER ITU ...?   Pengertian Pesantren Analisis mengenai pengertian pesantren, pengertian pesantren menurut tata bahasa indonesia berasal dari kata santri dengan awalan kata ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang berarti tempat tinggal santri atau tempat nyantri dalam bahasa jawa. Pernyataan Haidar P.D. mengutip dari Soegarda Poerbakawatja mengatakan pesantren berasal dari kata santri yaitu seorang pelajar agama Islam sehingga dengan demikian pesantren mempunyai pengertian tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam. Terdapat pula yang mendefinisikan pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam Indonesia yang berbasis sistem pendidikan “tradisional” untuk mendalami bidang ilmu-ilmu Islam dan mengamalkan ilmu tersebut sebagai pedoman hidup keseharian atau perilaku (2004: 26-27). Definisi atau pengertian pesantren dalam kamus besar bahasa Indonesia di artikan sebagai “asrama tempat santri atau tempat murid (santri) belajar mengaji”. Sedangkan sec...

Kumpulan guratan hatiku

 AKU Memang beginilah akku .............. mungkin pertamakali indah ..... lama kelamaan ... semua akan terasa ... AKU SUDAH MENYADARINYA SEJAK AWAL .......... . . Kuharap ... tentang INI tak akan berjalan lama .,..,., kuharap ... Waktu akan berbaik hati membalikkan ini semua .,.,., mengungkap semua yak takdapat ku ungkap ... .. . memang .... hanya ini yang dapat akku lakukan ... membuatmu merasa tak puas ... membuatku merasa tak pantas ... . NAMUN ... akku tak akan tinggal diam ... aku ingin smua seperti sediakala..... . semoga .... :l ________   Senja ............... Kaulah yang kunanti ........ Menemaniku ....... menentramkan rasa ... dengan pancaran kedamaianmu ...... mengantarku pada malam senyap nanti ....... ,. tanpa orang yang benar2 aku harapkan ... kuharapkan dia tak enggan ....... menunjukkan jalan panuh makna bagiku .... .. apakah dirinya yang belum tersadar .. atau bahkan tak akan penrah sadar ????? . ataukah aku yang memang ...