Tenttang mU Bagaimana mungkin aku Bisa menghapus raut wajahmu Bila di setiap sudut malam jelma Bayangmu selalu membinar Di bawah temaramnya purnama Bagaimana mungkin aku Bisa menghapus namamu Sedangkan isyarat fikir ini Selalu ter ukir indah namamu Seiring gulirnya sang waktu Rentaku hanya bisa mendayuh Pilu di kala menyilamnya sosok Pelipur lara di dalam tepian Relung hati yang kian serasa rapuh Duka lara hati tak mungkin Ku pungkiri meskipun kerap Derain air mata selalu mengisak Ketika hati tak mampu menyimbabnya Dengan sebuah pena dan selembar Kertas ku aksarakan semua bisikan Sehingga bait-bait puisi selalu Ku jadikan tempat penampung Kegundahanku selama ini Semoga dengan aksaraku ini Engkau bisa peka terhadap rasa Sehingga jiwa yang di rundung pilu dapat Engkau sambangi bersama Sejuta ribaan kasih sayangmu
"Terus belajar dan membaca. Membaca pengalaman, alam sekitar, dan segala yang terkait dengan kehidupan"